Senin, 30 Januari 2012

MA'NA HURUF

BAB I
PENDAHULUAN
            Al-Qur’an adalah  Kalam Dzat yang Mulia, yang diturunkan melalui makhluk yang mulia, kepada Hamba yang mulia, untuk kemudian disampaikan terhadap Umat yang mulia. Al-Qur’an diturunkan mana kala pada waktu itu Jazirah Arab sarat dengan Ahli Syair dengan kata-katanya yang menggelegar disahara padang pasir itu.
            Al-Qur’an sarat dengan nilai sastra, akan tetapi Al-Qur’an bukanlah sebuah karya sastra, keindahan bahasa Al-Qur’an dapat membuat semakin kuatnya Iman bagi mereka yang mengimaninya pada waktu itu, dan juga membuat gentar bagi mereka yang mengingkarinya. Sastra yang terdapat dalam Al-Qur’an melebihi segala sastra yang ada dibumi raya ini.
            Maka dari itu, tidaklah bisa kita memahami isi kandungan Al-Qur’an dengan sekedar mengartikan tekstual dari lafadz-lafadz-Nya. Bahkan hanya mereka yang Ahli-lah yang boleh mentafsirkan ayat-ayat mulya tersebut. Dalam makalah ini, kami akan sedikit menjelaskan ma’na Kalimah Huruf dalam Al-Qur’an, seperti ma’na lam ,أوْ ,إنّ ,مِنْ dan lain sebagainya.
               Dan kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari khilaf dan salah, maka dari itu harap maklum adanya.

BAB II
PEMBAHASAN
MA’NA HURUF
Dalam bab ini kami akan menjelaskan ma’na Huruf yang terdapat dalam Al-Qur’an, namun sedikit yang kami mampu untuk menguraikan ma’na tersebut berdasarkan referesensi dari kitab-kitab yang mu’tabar. Sedangkan Huruf-huruf tersebut diantaranya adalah :
I.                   Ma'na إذن
1.    Sebagai Jawab. Contoh : أحبك إذن أظنك صادقا  
2.    Sebagai Jawab dan Jaza'. Contoh : أزورك إذن أكرمك  
Yang dimaksud dengan Jawab adalah إذن  dan fi'il setelahnya menjadi jawaban dari Kalam sebelumnya. Baik nampak atau di kira-kirakan. Sedangkan yang dimaksud dari Jaza' adalah إذن  dan fi'il setelahnya mengandung unsur balasan (sambutan) dari Kalam sebelumnya.[1]
II.                Ma'na إنْ  (Tanpa tasydid)
1.    Adat Syarat. Contoh : إنْ يَنْتَهُوا يُغْفَرْ لَهُم  . Artinya : "jika mereka berhenti (dari kekafirannya). Niscaya Allah akan mengampuni mereka." (Q.S. Al-Anfal: 38).
2.    Huruf Nafi. Contoh : إنْ الكافرون إلّا في غُرُوْرِ  . "Orang-orang kafir itu tidak lain hanyalah dalam (Keadaan) tertipu."  (Q.S. Al-Mulk : 20).
3.    Huruf  Zaidah (Tambahan). Contoh : ما إن زيد قائم  . “Zaid tidaklah orang yang berdiri”.
III.              Ma’na [2]أوْ 
1.    الشك (Ragu-ragu), seperti contoh :  لَبِثْتُ يَوْمًا أَوْ بَعْضَ يَوْمٍ   Artinya : "Kami tinggal dibumi sehari atau setengah hari." (Q.S.A-Mu'minuun: 114).
2.    الابهام  (Menyamarkan). Contoh : وَإِنَّا أَوْ إِيَّاكُمْ لَعَلَى هُدًى أَوْ فِي ضَلَالٍ مُبِينٍ. Artinya: "Dan sesungguhnya kami atau kamu (orang-orang musyrik) pasti berada dalam kebenaran atau dalam kesesatan yang nyata." (Q.S.As-Asaba': 24).
3.    التخيير   (Memilih) antara dua ma’thuf, baik yang terjegah untuk mengumpulkan dua ma’thuf, seperti contoh : تزوج هند أو أختها  . “Nikahilah Hindun atau saudara perempuannya”, atau  yang boleh mengumpulkan antara dua ma’thuf, seperti contoh : جالس العلماء أو الوعاظ  . “Duduklah bersanding Ulama’ atau orang-orang yang ahli mauidzoh”.
4.    التقسيم (Membagi). Seperti contoh : الكلمة اسم أو فعل أو حرف  . “Kalimah itu adakalanya Isim, fi’il, huruf”.
5.    Berma’na إلى  . Contoh : لألزمنَّك أوْ تقضيَني حقّي . " Aku akan menuntutmu sampai kamu memberikan hakku."
6.    Berma’na إلّا  . Contoh : لَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ إِنْ طَلَّقْتُمُ النِّسَاءَ مَا لَمْ تَمَسُّوهُنَّ أَوْ تَفْرِضُوا لَهُنَّ فَرِيضَةً ." Tidak ada sesuatu pun (mahar) atas kamu Jika kamu menceraikan istri-istrimu jika kamu sebelum bercampur dengan mereka kecuali kamu menentukan maharnya." (Q.S.Al-Baqoroh: 236).
7.    Berma’na membalik hukum seperti بل  . Contoh : وَأَرْسَلْنَاهُ إِلَى مِئَةِ أَلْفٍ أَوْ يَزِيدُونَ" Dan kami utus dia kepada seratus ribu orang bahkan lebih." (Q.S.Ash-Shoffat: 147).
8.    Berma’na mendekatkan. (Menurut Imam Al-Hariri). Contoh : ما أدري أسلَّمَ أوْ ودَّع  "Saya tidak tau apakah sang kekasih mengucapkan salam akan berpamitan”.
IV.              Ma'na أيْ
1.    Penjelas. Contoh : عِنْدِيْ عسجدٌ أي ذهبٌ  . "Disampingku ada permata ya'ni emas."[3]
2.    Alat pemanggil jarak pendek, menengah dan jauh. Contoh : أيْ ربِّي "الحديث"  “Wahai Tuhanku”.
V.                Ma'na أيّ  (Dengan ditasydid ya’ nya).
1.    Sebagai Isim Syarat. Contoh : أَيًّا مَا تَدْعُوا فَلَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى. Artinya : " Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al-Asmaul husna (nama-nama yang terbaik)." (Q.S.Al-Isro':110).
2.    Sebagai Isim Istifham. Contoh : وَإِذَا مَا أُنْزِلَتْ سُورَةٌ فَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ أَيُّكُمْ زَادَتْهُ هَذِهِ إِيمَانًا " Dan apabila diturunkan suatu surat, maka diantara mereka (orang-orang munafiq) ada yang berkata : Siapakah diantara kamu yang bertambah imannya dengan ( turunnya ) surat ini." (Q.S.At-Taubah: 124).
3.    Isim Maushul. Conto                 ثُمَّ لَنَنْزِعَنَّ مِنْ كُلِّ شِيعَةٍ أَيُّهُمْ أَشَدُّ عَلَى الرَّحْمَنِ عِتِيًّا
التقدير لتنزعن الذي هو أشد      
" Kemudian pasti akan kami tarik dari tiap-tiap golongan siapa diantara mereka yang sangat durhaka kepada Tuhan yang maha pemurah." (Q.S.Maryam: 69).
4.    Isim yang menunjukkan ma’na sempurna. Contoh : زيدٌ رجلٌ أيُّ رجلٍ أي كامل في صفات الرجال  "Zaed adalah seorang laki-laki yang sempurna kejantanannya”.
5.    Menjadi penghubung Munada yang ada Al-nya. Contoh : ياأيها الناس  . “Hai manusia”. (Q.S. Yunus : 23).
VI.             Ma'na إذْ
1.    Sebagai Dhorof. Contoh : فَقَدْ نَصَرَهُ اللَّهُ إِذْ أَخْرَجَهُ الَّذِينَ كَفَرُوا. Artinya : " Maka sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin makkah) mengeluarkannya (dari makkah)." (Q.S.At-Taubah: 40).[4]
2.    Sebagai Maf'ul Bih. Contoh : وَاذْكُرُوا إِذْ كُنْتُمْ قَلِيلًا فَكَثَّرَكُمْ. Artinya : "Dan ingatlah waktu kamu berjumlah sedikit, lalu Allah meperbanyak jumlah kamu." (Q.S.Al-A'rof: 86).
3.    Sebagai Badal dari Maf’ul Bih. Contoh : وَاذْكُرْ فِي الْكِتَابِ مَرْيَمَ إِذِ انْتَبَذَتْ مِنْ أَهْلِهَ  "Dan ceritakanlah (kisah) Maryam di dalam Al-Qur'an  yaitu saat ia menjauhkan diri dari kelurganya." (Q.S.Maryam: 16).
4.    Sebagai Mudlof‘ilaih-nya isim zaman. Contoh : رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا " Ya Tuhan kami, janganlah engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah engkau beri petunjuk kepada kami." (Q.S. Ali Imron: 08).
5.    Isim yang menunjukan  zaman yang akan datang. Contoh : يَوْمَئِذٍ تُحَدِّثُ أَخْبَارَهَا "Pada hari itu bumi menceritakan beritanya." (Q.S.Al-Zalzalah: 04).
6.    Kalimah Huruf  berma’na alasan. Contoh :  وَلَنْ يَنْفَعَكُمُ الْيَوْمَ إِذْ ظَلَمْتُمْ أَنَّكُمْ فِي الْعَذَابِ مُشْتَرِكُونَ "(Harapanmu itu) sekali-kali tidak akan memberi manfa'at kepadamu dihari itu karena kamu telah menganiaya (dirimu  sendiri ) sesungguhnya kamu bersekutu dengan adzab itu." (Q.S.Az-Zukhruf: 39).
7.    Kalimah Huruf  berma’na tiba-tiba. Contoh :
استقدرِ اللهَ خيراً وارضينَّ بِه……. فبينما العسرُ إذْ دارتْ مياسير
"Mintalah pada Allah agar kamu ditadirkan pada kebaikan dan sungguh berlapang dadalah dengan kebaikan itu, maka disaat kesulitan menimpa tiba-tiba datanglah kemudahan." [5]
VII.   Ma'na إذا
1.    Sebagai Dhorof  lil mustaqbal dan menyimpan ma'na syarat.
Contoh : ثُمَّ إِذَا دَعَاكُمْ دَعْوَةً مِنَ الْأَرْضِ إِذَا أَنْتُمْ تَخْرُجُونَ. Artinya : " Kemudian apabila dia memanggil kamu sekali panggil dari bumi seketika itu juga kamu keluar (dari kubur)." (Q.S.Ar-Ruum: 25 ).
2.    Sebagai Dhorof lil madly dan zaman hal.  Contoh : وَإِذَا رَأَوْا تِجَارَةً أَوْ لَهْوًا انْفَضُّوا  إِلَيْهَا
 Artinya : " Dan apabila mereka sudah melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju kepadanya." (Q.S. Al-Jum’ah: 11).
3.    Ma’na tiba-tiba. Contoh : خرجتُ فإذا الأسد بالباب  . “Saya keluar, tiba-tiba ada harimau di pintu”.[6]
VIII.       Ma’na Huruf Ba’[7]
1.    الإلصاق  baik secara haqiqi, seperti contoh : أمسكت بزيد  . “Saya menahan Zaed.” Atau secara majaz, seperti contoh : مررتَ بزيد أي ألصقت مروي بمكان يقرب منه  . “Saya berjalan bertemu Zaed.”
2.    Ta’diyah (Menjadikan fi’il lazim menjadi muta’adi), Seperti contoh : ذَهَبَ اللَّهُ بِنُورِهِمْ .  Artinya : “ Allah hilangkan cahaya yang menyinari mereka”. (Q.S. Al-Baqoroh : 17).
3.    الاستعانة  (Pertolongan). Contoh كتبت بالقلم  : . “Saya menulis dengan pena.”
4.    Berma’na sebab. Contoh : إنكم ظلمتم أنفسكم باتخاذكم العجل  . “Sesungguhnya kamu telah menganiayah dirimu sendiri karena kamu telah menjadikan anak lembu (sesembahanmu).” (Q.S. Al-Baqoroh : 54).
5.    Ma’na bersamaan. Contoh : قيل يا نوح اهبطْ بسلام  . “Difirmankan : Hai Nuh, turunlah dengan selamat sejahtera.” (Q.S. Huud : 48).
6.    الظرفية  . Contoh : ولقد نصركم الله ببدر  . “Sungguh Allah telah menolong kamu dalam perang badar.” (Q.S. Ali ‘Imron : 123).
7.    Ma’na ganti. Contoh :
فليت لي بهم قوما إذا ركبوا  *  شنوا الإغارة فرسانا وركبانا
Artinya : “Semoga sebgai ganti golonganku, Aku memiliki golongan ketika mereka naik kuda (untuk berperang) mereka dapat memporak-porandakan passkan berkuda dan berunta para musuhnya.”
8.    Ma’na atas, seperti contoh : وَمِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ مَنْ إِنْ تَأْمَنْهُ بِقِنْطَارٍ يُؤَدِّهِ إِلَيْكَ. Artinya : “Diantara ahli kitab ada orang yang jika kamu mempercayakan kepadanya atas harta yang banyak, dikembalikannya kepadamu”.(Q.S. Ali Imron:75).
9.    Ma’na sumpah. Contoh : بالله لأفعلن كذا  . “Demi Allah Aku akan melakukan demikian.”
10.   Batas maksimal (Al-Ghoyah)[8], seperti contoh :  وَقَدْ أحْسنَ بِي  Artinya : “Dan sesungguhnya Tuhanku telah berbuat baik kepadaku”. (Q.S. Yusuf : 100).
11.    Ma’na menguatkan. Contoh : أحسن بفاطمة  . “Sungguh alangkah cantiknya Fatimah.”
12.    Sebagian (At-Tab’iid). Pendapat ini sesuai dengan pendapat Imam Al-’Ashma’iy, Al-Farisii dan Imam Ibnu Malik.[9] Sepeti contoh : عَيْنًا يَشْرَبُ بِهَا عِبَادُ اللَّه . Artinya : “(yaitu) mata air (dalam surga) yang sebagian darinya hamba-hamba Allah minum”. (Q.S. Al-Insan : 06 ).
IX.             Ma'na بلْ
1.    Idlrob Ibtholi (Membatalkan hukum yang terkandung dalam jumlah pertama)[10]. Contoh : وَقَالُوا اتَّخَذَ الرَّحْمَنُ وَلَدًا سُبْحَانَهُ بَلْ عِبَادٌ مُكْرَمُونَ . Artinya : "Dan mereka berkata : Tuhan yang maha pemurah telah mengambil (mempunyai) anak, maha suci Allah. Sebenarnya (Malaikat-malaikat itu) adalah hamba-hamba yang dimulyakan." (Q.S.Al-Anbiya': 26).
2.    Idlrob Intiqoli (berpindah dari satu tujuan ketujuan yang lain).
Contoh : قَدْ أَفْلَحَ مَنْ تَزَكَّى (14) وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهِ فَصَلَّى (15) بَلْ تُؤْثِرُونَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا (16)                                                   Artinya : "Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman), dan ingat nama Tuhannya, lalu dia senbahyang, tetapi kamu orang-orang kafir memilih kehidupan duniawi." (Q.S.Al-'A'la: 14-16).
3.    Huruf Athof. Contoh : ما قام زيد بل عمرو  “Zaed tidak berdiri melainkan ‘Amr (yang berdiri)”.
X.                Ma'na بيْد
1.    Berma'na Alasan. Seperti contoh : أنا أفصحُ من نطقَ بالضّاد بيدَ أنّي من قُريشٍ، واستُرضعتُ في بني سعدِ بن بكر...ٍ (الحديث). Artinya : " Saya adalah lebih fasih-fasihnya orang yang mengucapkan huruf dlod  karena saya adalah dari golongan Quraisy dan diberi susu oleh bani Sa'ad  bin Bakr." (Al-Hadits).
2.    Pengecualian. Contoh : إنه كثير المال، بَيْدَ أَنَّهُ بَخِيْلٌ. Artinya : " Sesungguhnya dia memiliki banyak harta, namun dia kikir."
XI.             Ma'na ثُمَّ
1.    المهلة (Terjadinya hukum dari ma'thuf menuju ma'thuf 'alaih ada selangnya). Contoh : خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ ثُمَّ جَعَلَ مِنْهَا زَوْجَهَا. Artinya : " Dia menciptakan kamu dari seorang diri kemudian Dia jadikan dari padanya istrinya." (Q.S.Az-Zumar: 06).[11]
XII.Ma'na حتى
1.    Huruf Jer seperti إلى  dalam segi ma'na dan 'amalnya. Contoh : سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ. Artinya :  " Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar." (Q.S.Al-Qodr: 05).
2.    Bila masuk pada Fi'il Mudlore' berma'na seperti كي التعليلية  (Sinonimnya كي تعليل). Contoh :            لَا تُنْفِقُوا عَلَى مَنْ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ حَتَّى يَنْفَضُّوا . Artinya : " Janganlah kamu memberikan pembelanjaan kepada orang-orang (Muhajirin) yang ada disisi Rasululloh supaya mereka bubar (meninggalkan Rosululloh)." (Q.S.Al-Munafiqun: 07).[12]
3.    Huruf ‘Athof seperti Wawu. Contoh : مات الناس حتى الأنبياء   “Manusia telah mati hingga para Nabi”.
4.    Pengecualian (Hukumnya sedikit حتى  berma’na ini). Contoh :
ليس العطاء من الفضول سماحة  *  حتى تجود وما لديك قليل
Artinya : “Pemberian dari harta lebihan itu tidak bisa diktakan dermawan kecuali kamu memberi sedangkan harta kamu sedikit”.[13]
XIII.  Ma'na رُبَّ  
1.    Berma'na banyak. Contoh : يا رُبَّ كاسيةٍ في الدُنيا عاريةٌ يومَ القيامةِ ( الحديث) . Artinya :  " Ingatlah, banyak sekali orang yang berpakaian didunia, namun telanjang di hari Qiamat." (Al-Hadits).[14]
2.    Berma’na sedikit. Contoh : ألا رُبَّ مولود وليس له أب  *  وذي ولد لم يلده أبوان
Artinya : “Ingatlah, sedikit anak dilahirkan tanpa bapaknya, dan sedikit orang yang mempunyai anak sementara ia tidak dilahirkan oleh kedua orang tuanya”.
XIV.  Ma'na على  
1.    Ma’na besertaan. Contoh : وَإِنَّ رَبَّكَ لَذُو مَغْفِرَةٍ لِلنَّاسِ عَلَى ظُلْمِهِمْ. Artinya :  "Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mempunyai ampunan (yang luas) bagi manusia besertaan kedzoliman mereka." (Q.S.Ar-Ro'du: 06).
2.    Alasan. Contoh : وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ أي لهدايته إياكم. Artinya : " Dan hendaklah kamu mengagungkan Allah karena petunjuk Nya." (Q.S.Al-Baqoroh:185).
3.    Istidrok dan Idlrob. Contoh : فُلان لا يدخلُ الجنة لسوء صنيعه على أنه لا ييأس من رحمة الله تعالى . Artinya : " Fulan tidak dapat masuk surga karena kelakuannya yang jelek, namun ia tak pernah putus asa dari rahmat Allah yang maha mulia.”.[15]
4.    Ma’na melewati. Contoh : رضيت عليه أي عنه   “Aku ridlo terhadapnya”.
5.    Ma’na atas. Contoh : وعليها وعلى الفلك تحملون   Artinya : “Dan di atas punggung binatang-binatang ternak itu dan (juga) di atas perahu-perahu, kamu diangkat”. (Q.S. Al- Mu’minuun : 22).
6.    Dhorfiyah. Contoh : وَاتَّبَعُوا مَا تَتْلُو الشَّيَاطِينُ عَلَى مُلْكِ سُلَيْمَانَ Artinya : “Dan mereka mengikuti apa (kitab-kitab sihir) yang dibaca oleh syaithon-syaithon pada masa kerajaan Sulaiman”. (Q.S. Al-Baqoroh : 102).
7.    Huruf Zaidah. Contoh : إن الكريم وأبيك يعتمل  *  إن لم يجد يوما على من يتكل
Artinya : “Demi Ayahmu : sesungguhnya orang yang mulia akan selalu berusaha mandiri jika suatu saat dia tidak menemukan seseorang yang dijadikan pedoman baginya”.
XV.     Ma'na Fa'
1.    Berurutan dalam penuturan. Contoh : فَقَدْ سَأَلُوا مُوسَى أَكْبَرَ مِنْ ذَلِكَ فَقَالُوا أَرِنَا اللَّهَ جَهْرَةً . Artinya : " Maka sesungguhnya mereka telah minta' kepada Musa yang lebih besar dari itu, mereka berkata : Perlihatkan Allah kepada kami dengan nyata." (Q.S.An-Nisa': 153).
2.    Sebab. Contoh : فَتَلَقَّى آَدَمُ مِنْ رَبِّهِ كَلِمَاتٍ فَتَابَ عَلَيْهِ . Artinya : " Kemudian Nabi Adam telah menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allah menerima taubatnya." (Q.S.Al-Baqoroh: 37).
3.    Sebagai pengathof sifat[16]. Contoh : لآكِلُونَ مِنْ شَجَرٍ مِنْ زَقُّومٍ (52) فَمَالِئُونَ مِنْهَا الْبُطُونَ Artinya: “Kamu (orang-orang sesat) benar-benar akan memakan pohon zaqum, maka akan penuh perutmu”. (Q.S. Al-Waqi’ah : 52-53).
4.    Sebagai penyambung Jawab syarat[17]. Contoh : قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ
Artinya : “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihimu”. (Q.S. Ali Imron : 31).
XVI.       Ma'na في
1.    Dhorof Makan (tempat). Contoh : الم (1) غُلِبَتِ الرُّومُ (2) فِي أَدْنَى الْأَرْضِ . Artinya : "Alif Lam Mim, Telah dikalahkan bangsa Romawi di negeriyang terdekat." (Q.S.Ar-Ruum: 01-03).
2.    Dhorof Zaman (waktu). Contoh : وَهُمْ مِنْ بَعْدِ غَلَبِهِمْ سَيَغْلِبُونَ (3) فِي بِضْعِ سِنِينَ . Artinya : "Dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang dalam beberapa tahun lagi." (Q.S.Ar-Ruum: 03-04).
3.    Ma’na bersamaan. Contoh : قال ادخلوا في أمم   “Allah berfirman : Masuklah kamu sekalian ke dalam neraka bersama-sama umat-umat ini…” (Q.S. Al-A’rof :38).
4.    Ma'na atas (seperti على  ). Contoh : وَلأصَلِّبَنَّكُمْ فِي جُذُوعِ النَّخْلِ . Artinya : " Dan sesungguhnya Aku akan menyalib kamu sekalian diatas pangkal pohon kurma." (Q.S.Thoha: 71 ).[18]
5.    Sebagai Huruf Tambahan sebagai ganti dari في  yang lain. Contoh : ضربت فيمن رغبت. أصله ضربت من رغبت فيه . Artinya : “Saya pukul orang yang kamu cintai”.
6.    Sinonimnya Ba’. Contoh : جَعَلَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا وَمِنَ الأنْعَامِ أَزْوَاجًا يَذْرَؤُكُمْ فِيهِ  Artinya : “Dia menjadikan bagi kamu pasangan-pasangan dari jenis kamu sendiri, dan dari jenis hewan ternak pasangan-pasangan (juga). Dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan cara itu”. (Q.S. Asy-Syura : 11).
7.    Sinonimnya إلى  . Contoh : فردوا أيديهم في أفواههم   Artinya : “Lalu mereka menutupkan tangannya ke mulutnya (karena kebencian). (Q.S. Ibrohim : 09).
8.    Sinonimnya من . Contoh : وهل يعمن من كان أحدث عهده  *  ثلاثين شهرا في ثلاثة أحوال
Artinya : “Dan apakah merasa senang seseorang yang lebih dekat masanya tiga bulan dari tiga tahun”.
XVII.    Ma’na كيََْ
1.    Mashdariyah yang berkedudukan seperti أنْ  . (dimaski Lam sebelumnya). Contoh :  لِكَيْلَا تَأْسَوْا عَلَى مَا فَاتَكُمْ . Artinya : " (Kami jelaskan yang demikian itu) Supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput darimu." (Q.S.Al-Hadid: 23).
2.    Ma'na alasan. Contoh : إذا أنتَ لمْ تنفعْ فضُرَّ؛ فإنما  *   يُرجَّى الفتى كيما يضُرُّ وينفعُ                
Artinya :" Jika kamu tidak bermanfaat, maka pastilah kamu adalah pembuat celaka orang lain. Karena seorang pemuda tak akan lepas dari dua karakter : pembuat onar / celaka dan bermanfaat bagi sesama."[19]
3.    Menghabiskan juz-juznya Isim mufrod yang di-ma’rifat-kan. Contoh : كل زيد أو الرجل حسن. أي كل أجزائه   Artinya : “Seluruh bagian-bagiannya Zaed atau seorang laki-laki bagus”.
XVIII. Ma'na   كلٌّ[20]
1.    Memukul rata perindividunya Isim nakiroh. Contoh : كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ . Artinya : "Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati." (Q.S.Al-Anbiya': 35).
2.    Memukul rata perindividunya Isim ma'rifat yang berma'na jama'. Contoh : وَكُلُّهُمْ آَتِيهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَرْدًا . Artinya : " Dan tiap-tiap mereka akan datang kepada Allah pada hari qiamatdengan sendiri-sendiri." (Q.S.Maryam:95).
3.    Memukul rata bagian-bagian individunya Isim Ma’rifat. Contoh : كل زيد حسن  . Artinya : “Seluruh organ tubuh Zaed indah”.
XIX.    Ma'na Lam
1.    Ma’na alasan. Contoh : لِإِيلافِ قُرَيْشٍ Artinya : “Karena kebiasaan orang Quraisy”. (Q.S. Quraisy : 01).
2.    Ma’na berhaq. Contoh : الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعالَمِينَ  Artinya : “Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam”. (Q.S. Al-Fatihah : 01).
3.    Ma’na kekhususan. Contoh : الجنة للمتقين   Artinya : “Surga itu khusus untuk orang-orang yang bertaqwa”.
4.    Hak milik. Contoh :  لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ . Artinya : " Miliknya apa yang ada dilangit dan apa yang ada dibumi." (Q.S.Al-Baqoroh: 255).
5.    العاقبة   (Akibat). Contoh : فَالْتَقَطَهُ آلُ فِرْعَوْنَ لِيَكُونَ لَهُمْ عَدُوًّا وَحَزَناً  Atinya : “Maka dia dipungut oleh keluaga Fir’aun agar (kelak) dia menjadi musuh dan kesedihan bagi mereka”. (Q.S. Al-Qashos: 08).
6.    Memberikan hak milik. Contoh : وهبت لزيد ثوبا....أي ملكته إياه  . Artinya : "Saya memberikan hak milik terhadap zaid sebuah baju."[21]
7.    Serupa dengan memberikan haq milik. Contoh : وَاللَّهُ جَعَلَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْواجاً  Artinya: “Dan Allah menjadikan bagi kamu pasangan-pasangan dari jenis kamu sendiri”. (Q.S. Asy-Syuro: 11).
8.    Menguatkan Nafi. Contoh : وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُطْلِعَكُمْ عَلَى الْغَيْبِ  Artinya : “Dan Allah sekali-kali tidak berkehendak memperlihatkan kepada kamu hal-hal yang ghoib”. (Q.S. Ali Imron: 179).
9.    At-Ta’diyah. Contoh : فَهَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ وَلِيًّا  Artinya : “Maka anugerahilah aku dari sisi-Mu seorang putra”. (Q.S. Maryam: 05).
10.    Pengukuh. Contoh : إِنَّ رَبَّكَ فَعَّالٌ لِمَا يُرِيدُ  Artinya : “Sungguh, Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki”. (Q.S. Hud: 107).
11.    Berma’na إلى  . Contoh : بِأَنَّ رَبَّكَ أَوْحى لَها  Artinya : “Karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya”. (Q.S. Az-Zalzalah: 05).
12.    Berma’na على  . Contoh : يَخِرُّونَ لِلْأَذْقَانِ سُجَّدًا   Artinya : “Mereka menyungkurkan wajah bersujud”. (Q.S Al-Isrio’: 107).
13.    Berma’na في  . Contoh : وَنَضَعُ الْمَوَازِينَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيَامَةِ   Artinya : “Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari qiamat”. (Q.S. Al-Anbiya’: 47).
14.    Berma’na عند  . Contoh : بَلْ كَذَّبُوا بِالْحَقِّ لمِاَ جَاءَهُمْ  Artinya : “Bahkan mereka telah mendustakan kebenaran ketika (kebenaran itu) datang kepada mereka”. (Q.S. Qof: 05).
15.    Berma’na بعد  . Contoh : أَقِمِ الصَّلاةَ لِدُلُوكِ الشَّمْسِ   Artinya : “Dirikanlah sholat sesudah matahari tergelincir”. (Q.S. Al-Isro’: 78).
16.    Berma’na  مِنْ  . Contoh : ونحن لكم يوم القيامة أفضلُ   Artinya : “Kami lebih utama dari pada kalian di hari qiamat”.[22]
17.    Berma’na عن  . Contoh : وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لِلَّذِينَ آمَنُوا لَوْ كَانَ خَيْرًا مَا سَبَقُونَا إِلَيْهِ   Artinya : “Dan orang-orang yang kafir berkata orang-orang yang beriman, “Sekiranya Al-Qur’an itu sesuatu yang baik, tentu akan mereka tidak pantas mendahului kami (beriman) kepadanya”. (Q.S. Al-Ahqof: 11).
XX.   Ma'na لولا  
1.    Menghubunkan terjegahnya jumlah kedua (jumlah fi'liyah) dengan sebab terjadinya jumlah pertama (jumlah ismiyah). Contoh : لولا زيد لأهنتك أي امتنعت الإهانة لوجود زيد  . Artinya : "Seandainya Zaid tidak wujud, maka sungguh aku akan menhinamu."[23]
2.    Penghinaan dan penyesalan. Contoh : فَلَوْلَا نَصَرَهُمُ الَّذِينَ اتَّخَذُوا مِنْ دُونِ اللَّهِ قُرْبَانًا آَلِهَةً . Artinya : " Maka mengapa yang mereka sembah selain Allah sebagai Tuhan, untuk medekatka diri (Kepada Allah) tidak dapat menolong mereka." (Q.S.Ah-Qof: 28).[24]
3.    Memerintah dengan kasar atau halus. Contoh : فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ Artinya: " Lalu ia berkata: Ya Tuhannku mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematianku) sampai waktu yang dekat." (Q.S.Al-Munafiqun: 10).
XXI.                    Ma'na لو
1.    Adat Syarat dalam masa lampau. Contoh : وَلَوْ شِئْنَا لَآَتَيْنَا كُلَّ نَفْسٍ هُدَاهَا وَلَكِنْ حَقَّ الْقَوْلُ مِنِّي لَأَمْلَأَنَّ جَهَنَّمَ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ . Artnya : " Dan kalau kami menghendaki, niscaya kami akan berikan kepada tiap-tiap jiwa petunjuk (Baginya), akan tetapi telah tetaplah perkataan (ketetapan) dari pada Ku. Sesungguhnya akan Aku penuhi neraka Jahannam itu dengan jin dan manusia bersama-sama." (Q.S. As-Sajadah: 13).[25]
2.    Adat Syarat pada masa yang akan datang. Contoh : ولو تلتقي أصداؤنا بعد موتنا...إلى أن قال...لظل صدى صوتي وإن كنتُ رمة   Artinya : “Dan andai pantulan suara kita bisa bertemu setelah kematian…..(sampai ungkapan Syair)….maka pantulan suaraku pasti akan terlihat riang gembira.”
3.    Arti hayalan. Contoh : فَلَوْ أَنَّ لَنَا كَرَّةً فَنَكُونَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ . Artinya : " Maka sekiranya kita dapat kembali sekali lagi (kedunia) niscaya kami menjadi orang-orang yang beriman." (Q.S.As-Syuaro': 102).[26]
4.    Perintah denga halus. Contoh : لَوْ تَنْزِلُ عِنْدَنا فتصيبَ خَيراً . Artinya : " Hendaknya kamu berada didekatku, maka kamu akan memperoleh kebaikan."
5.    Huruf Mashdar. Contoh : يَوَدُّ أَحَدُهُمْ لَوْ يُعَمَّرُ أَلْفَ سَنَةٍ  Artinya : “Masing-masing dari mereka ingin agar diberi umur serbu tahun”. (Q.S. Al-Baqoroh: 96).[27]
XXII. Ma'na لنْ
1.    Nafi. Dalam hal ini ada ulama' yang mengatkan bahwa faedah nafi tidak selamaya, ada juga yang berpendapat nafi yang ditimbulkan لنْ  berlaku selamanya. Contoh : وَلَنْ يُخْلِفَ اللَّهُ وَعْدَهُ. Artinya : "Dan Allah tidak akan mengingkari janji-Nya." (Q.S. Al-Haj: 47).
XXIII.   Ma’na Huruf   ما[28]
1.    Isim Maushul. Contoh : مَا عِنْدَكُمْ يَنْفَدُ وَمَا عِنْدَ اللَّهِ بَاقٍ . Artinya : " Apa yang ada disisimu akan lenyap, dan apa yang ada disisi Allah adalah kekal." (Q.S.An-Nahl: 96 ).
2.    Isim Nakiroh ( ما النكرة الناقصة ) yang disifati. Contoh : مررت بما معجب لك أي بشئ   Artinya : “Aku lewat bertemu dengan sesuatu yang membuatmu kagum”.
3.    Isim Nakiroh yang sempurnah ( ما النكرة التامة ). Contoh : ما أحسن زيدا   “oh…Alangkah tampannya Zaed”.
4.    Isim Nakiroh yang menyimpan ma’na huruf :
a.        Istifham. Contoh : وَمَا تِلْكَ بِيَمِينِكَ يَا مُوسَى  Artinya : “Apa yang ada ditangan kananmu wahai Musa?”. (Q.S. Toha: 17).
b.      Syartiyah yang berzaman. Contoh : فَمَا اسْتَقَامُوا لَكُمْ فَاسْتَقِيمُوا لَهُمْ   Artinya : “Maka selama mereka berlaku lurus terhadapmu, hendaklah kamu berlaku lurus (pula) pada merka”. (Q.S. At-Taubah: 07).
c.       Syartiyah yang tidak berzaman. Contoh : وَمَا تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ يَعْلَمْهُ اللَّهُ  Artinya : “Dan apa saja yang kamu kerjakan berupa kebaikan, Niscaya Allah mengetahuinya”. (Q.S. Al-Baqoroh: 197).
5.    Huruf Mashdar, ada yang berzaman seperti contoh : فَاتَّقُوا اللَّهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ  Artinya : “Maka bertaqwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu”. (Q.S At-Taghobun: 16), ada juga yang tidak berzaman, seperti contoh : فَذُوقُوا بِما نَسِيتُمْ لِقاءَ يَوْمِكُمْ هذا  Artinya : “Maka rasakanlah olehmu (siksa ini) disebabkan kamu melupakan akan pertemuan dengan hari ini (Qiamat)”. (Q.S. As-Sajdah: 14).
6.    Huruf Nafi. Contoh : وَقُلْنَ حَاشَ لِلَّهِ مَا هَذَا بَشَرًا  Artinya : “Dan mereka berkata: “Maha sempurna Allah, ini bukanlah manusia”. (Q.S. Yusuf: 31).
7.    Huruf tambahan ada yang sempurna seperti contoh : إِنَّمَا اللَّهُ إِلهٌ واحِدٌ   Artinya : “Sesungguhnya Allah Tuhan yang Maha Esa”. (Q.S An-Nisa’: 171), ada juga yang tidak sempurna, seperti contoh : فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ  Artinya : “Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka”. (Q.S Ali Imron: 159).
XXIV.   Ma'na مِنْ
1.    Batas permulaan. Contoh : مِنَ الْمَسْجدِ الْحَرَامِ  . Artinya : " Dari Al-Masjidil haram." (Q.S. Al-Isro': 01).[29]
2.    التبعيض (Sebagian). Contoh : مِنْهُمْ مَنْ كَلَّمَ اللَّهُ  Artinya : “Sebagian dari mereka ada yang Allah berkata-kata (langsung dengan dia)”. (Q.S. Al-Baqoroh: 253).
3.    Menjelaskan. Contoh : مَا نَنْسَخْ مِنْ آيَةٍ أَوْ نُنْسِهَا  Artiya : “Ayat yang Kami batalkan atau Kami hilangkan dari ingatan,” (Q.S. Al-Baqoroh: 106).
4.    التعليل  (Alasan / sebab). Contoh : مِمَّا خَطِيئَاتِهِمْ أُغْرِقُوا . Artinya : " Disebabkan kesalahan-kesalahan mereka, mereka ditenggelamkan." (Q.S. Nuh: 25).
5.    Ma’na ganti. Contoh : أَرَضِيتُمْ بِالْحَياةِ الدُّنْيا مِنَ الْآخِرَةِ  Artinya : “Apakah kamu puas dengan kehidupan dunia sebagai ganti kehidupan akhirat”. (Q.S. At-Taubah: 38).
6.    Batas maksimal. Contoh : رأيته من ذلك المضع   “Saya melihat Hilal sampai pada tempat itu”.
7.    Memastikan keumuman. Contoh : ما جاءني من رجل   “Tidak ada laki-laki manapun yang dating padaku”.
8.    Sebagai pemisah. Contoh : حَتَّى يَمِيزَ الْخَبِيثَ مِنَ الطَّيِّبِ   Artinya : “Sehingga dia menyisihkan yang buruk (Munafiq) dari yang bai (Mu’min)”. (Q.S. Ali Imron: 179).
9.    Sinonimnya Ba’. Contoh : يَنْظُرُونَ مِنْ طَرْفٍ خَفِيٍّ أي به  Artinya : “Mereka melihat dengan pandangan yang lesu”. (Q.S. Asy-Syuro: 45).
10.    Sinonimnya عن . Contoh :  يَا وَيْلَنَا قَدْ كُنَّا فِي غَفْلَةٍ مِنْ هَذَا أي عنه  Artinya : “Aduhai celaka kami, sesungguhnya adalah dalam kelalaian tentang ini”. (Q.S. Al-Anbiya’: 97).
11.    Sinonmnya عند . Contoh : إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا لَنْ تُغْنِيَ عَنْهُمْ أَمْوالُهُمْ وَلا أَوْلادُهُمْ مِنَ اللَّهِ شَيْئاً   Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang kafir, harta benda dan anak-anak mereka, sedikitpun tidak dapat melindungi mereka disisi Allah”. (Q.S. Ali Imron: 10).
12.    مرادفة على (Sinonimnya  على). Contoh : وَنَصَرْنَاهُ مِنَ الْقَوْمِ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآَيَاتِنَا Artinya : " Dan kami telah menolongnya atas kaum yang telah mendustakan ayat-ayat kami." (Q.S. Al-Anbiya': 77).[30]
XXV. Ma'na مَنْ
1.    Adat syarat. Contoh : مَنْ يَعْمَلْ سُوءًا يُجْزَ بِهِ . Artinya : " Barang siapa yang mengerjakan kejahatan, Niscaya akan dibalas dengan kejahatan itu." (Q.S. An-Nisa': 123).
2.    Adat bertanya. Contoh : مَنْ بَعَثَنَا مِنْ مَرْقَدِنَا  . Artinya : " Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami (Qubur)...?" (Q.S. Yasin: 52).
3.    Isim Maushul. Contoh : أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يَسْجُدُ لَهُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ  Artinya: “Apakah kamu tidak mengetahui bahwa kepada Allah  bersujud apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi”. (Q.S. Al-Hajj: 18).
4.    Isim Nakiroh yang disifati (Menurut Abu ‘Ali). Contoh :
رب مَنْ أنضجتُ غيضا قلبه  *  قد تمني لي موتا لم يطع
Artinya: “Sudah banyak orang yang ku sakiti hatinya mengharapkan kematianku, namun harapan tersebut tidak tercapai”.
XXVI.   Ma'na هلْ [31]
1.    Menuntut kebenaran kalam mujab. Contoh : هل قام زيدٌ...؟   Artinya : " Apa benar Zaed telah berdiri…?".
XXVII.Ma'na Wawu
1.    Muthlaknya berkumpul. Contoh : فَأَنْجَيْنَاهُ وَأَصْحَابَ السَّفِينَةِ . Artinya : " Maka kami selamatkan Nuh dan penumpang-penumpang bahtera itu." (Q.S.Al-Ankabut: 15).
2.    Besertaan (ma'iyah). Contoh : فَأَجْمِعُوا أَمْرَكُمْ وَشُرَكَاءَكُمْ .Artinya : " Karena itu, bulatkanlah dan (kumpulkanlah) sekutu-sekutumu (untuk membinasakanku)." (Q.S. Yunus: 71).
3.    Menjelaskan kondisi. Contoh : جاء زيد والشمس طالعة   “Zaed telah datang disaat matahari terbit”.[32]
4.    Sebagai tambahan. Contoh : إِذَا جَاءُوهَا وَفُتِحَتْ أَبْوَابُهَا  Artinya: “Sehingga apabilamereka sampai ke surge itu, dibukakanlah pintu-pintunya”. (Q.S. Az-Zumar: 71).
5.    Sebagai awal pembahasan. Contoh : لِنُبَيِّنَ لَكُمْ وَنُقِرُّ فِي الْأَرْحامِ  Artinya: “Agar Kami jelaskan kepada kamu. Kami tetpkan dalam Rahim”. (Q.S. Al-Hajj: 05).

BAB III
PENUTUP
I. KESIMPULAN
  1. Bahasa Arab adalah bahasa yang multi tafsir. Apalagi bahasa arab yang terdapat didalam Al-Qur’an, dan itu bisa kita lihat dari penjelasan singkat diatas. Sehingga para ulama’ memberikan persyaratan yang sangat ketat dalam mentafsirkan Al-Qur’an.
  2. Ma’na-ma’na huruf yang kami tampilkan adalah sebagai bukti kemajemukan atau multi tafsir bagi bahasa Arab.
  3. Penjelasan yang singkat diatas adalah sebagian keterangan yang kami ambil dari kitab Mugni Labib, tanpa menyertakan kontradiksi dari para ulama’ dan juga dari Hasyiyah Al-Banani Syarah Al-jalal As-Syamsuddin Muhammad Al-Mahali ‘Ala Matni Jam’ul Jawami’ karya Al-Imam As-Suyuti. Dan juga dari Ghoyatul Wushul Syarah Lubbul Ushul karya Al-imam Syaikhu Al-Islam Abi Yahya Zakariyah Al-Anshori.
II. PESAN
  1. Sebagai generasi Salafi, kita harus meneladani pendahulu kita, yaitu para ulama’. Artinya kita jangan terlalu berani untuk mengartikan lafadz Al-Qur’an dengan pendapat kita sendiri tanpa didasari dengan dasar outentik dan valid.
  2. Tetap teguh berpegangan terhadap Al-Qur’an dan Hadits sesuai dengan interpretasi ulama’-ulama’ kita terdahulu.
________________________
 Footnotes :

[1] Hasayah Al-Banani ‘Ala Syarhi Al-Jalal As-Syamsuddin Muhammad Al-Mahali Hal.337, Juz.01 Darul Fikr.Lebanon, 2000.
[2] Hasayah Al-Banani ‘Ala Syarhi Al-Jalal As-Syamsuddin Muhammad Al-Mahali Hal.337-338, Juz.01 Darul Fikr.Lebanon, 2000.
[3] Ibid. 339
[4] Syaikhu Al-Islam Abi Yahya Zakariyah Al-Anshori, Ghoyatul Wushul Syarah Lubbul Ushul, Hal. 54, Al-Haromain, 2000.
[5] Hasayah Al-Banani ‘Ala Syarhi Al-Jalal As-Syamsuddin Muhammad Al-Mahali Hal.340, Juz.01 Darul Fikr.Lebanon, 2000.
[6] Ibid, 342.
[7] Hasyiyah Al-Banani ‘Ala Syarhi Al-Jalal As-Syamsuddin Muhammad Al-Mahali Hal.343, Juz.01 Darul Fikr.LEBANON, 2000.
[8] Ibid. 344.
[9] Tim Karya Ilmiyah Kelas VI Ibtidaiyah MHM Lirboyo 2007, Kamus Nahwu (Resuman Mugni Labib), Hal.44. 2011
[10] Ibid. 47.
[11] Hasyiyah Al-Banani ‘Ala Syarhi Al-Jalal As-Syamsuddin Muhammad Al-Mahali hal.346, juz.01 Darul Fikr.Lebanon, 2000.
[12] Tim Karya Ilmiyah Kelas VI Ibtidaiyah MHM Lirboyo 2007, Kamus Nahwu (Resuman Mugni Labib), Hal.58-59. 2011.
[13] Hasyiyah Al-Banani ‘Ala Syarhi Al-Jalal As-Syamsuddin Muhammad Al-Mahali Hal.347, juz.01 Darul Fikr.Lebanon, 2000.
[14] Ibid. 347.
[15] Ibid, 348
[16] Tim Karya Ilmiyah Kelas VI Ibtidaiyah MHM Lirboyo 2007, Kamus Nahwu (Resuman Mugni Labib), Hal.82. 2011.
[17] Ibid. 83.
[18] Hasyiyah Al-Banani ‘Ala Syarhi Al-Jalal As-Syamsuddin Muhammad Al-Mahali Hal.350, Juz.01 Darul Fikr.Lebanon, 2000.
[19] Tim Karya Ilmiyah Kelas VI Ibtidaiyah MHM Lirboyo 2007, Kamus Nahwu (Resuman Mugni Labib), Hal.96. 2011.
[20] Hasyiyah Al-Banani ‘Ala Syarhi Al-Jalal As-Syamsuddin Muhammad Al-Mahali Hal.350, Juz.01 Darul Fikr.Lebanon, 2000.
[21] Ibid. 351.
[22] Tim Karya Ilmiyah Kelas VI Ibtidaiyah MHM Lirboyo 2007, Kamus Nahwu (Resuman Mugni Labib), Hal.101. 2011.
[23] Hasyiyah Al-Banani ‘Ala Syarhi Al-Jalal As-Syamsuddin Muhammad Al-Mahali Hal.352, Juz.01 Darul Fikr.Lebanon, 2000.
[24] Tim Karya Ilmiyah Kelas VI Ibtidaiyah MHM Lirboyo 2007, Kamus Nahwu (Resuman Mugni Labib), Hal.106. 2011.
[25] Ibid. 110.
[26] Hasyiyah Al-Banani ‘Ala Syarhi Al-Jalal As-Syamsuddin Muhammad Al-Mahali Hal.360, Juz.01 Darul Fikr.Lebanon, 2000.
[27] Tim Karya Ilmiyah Kelas VI Ibtidaiyah MHM Lirboyo 2007, Kamus Nahwu (Resuman Mugni Labib), Hal.110. 2011.
[28] Hasyiyah Al-Banani ‘Ala Syarhi Al-Jalal As-Syamsuddin Muhammad Al-Mahali Hal.362, Juz.01 Darul Fikr.Lebanon, 2000
[29] Hasyiyah Al-Banani ‘Ala Syarhi Al-Jalal As-Syamsuddin Muhammad Al-Mahali Hal.363, Juz.01 Darul Fikr.Lebanon, 2000.
[30] Ibid. 364.
[31] Ibid. 365.
[32] Tim Karya Ilmiyah Kelas VI Ibtidaiyah MHM Lirboyo 2007, Kamus Nahwu (Resuman Mugni Labib), Hal.140. 2011.

DAFTAR PUSTAKA
Al-Anshori, Abi Yahya Zakariyah, Ghoyatul Wushul Syarah Lubbul Ushul, Al-Haromain,  2009.
Al-Jalal, As-Syamsuddin Muhammad Al-Mahali Hasyiyah Al-Banani ‘Ala Syarhi ‘Ala matni jam’ul jawami’ lissuyuti. Darul Fikr.Lebanon, 2000.
Tim Karya Ilmiyah Kelas VI Ibtidaiyah MHM Lirboyo, Kamus Nahwu (Resuman Mugni Labib), Purna Siswa Ibtidaiyah MHM Lirboyo 2007, 2011.
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya. DANAKARYA, 2004. 


 By : Lesmana Achmad.